Nah masih soal novel yang mengangkat kisah pewayangan, kali ini novel yang menceritakan keturunan keturunan para Pandawa. Novel yang digarap oleh Pitoyo Amrih ini berkisah tentang Wisanggeni anak Arjuna dengan Dewi Dresnala, Antareja dan Antasena anak Bima, Pancawala anak Yudistira, dan Abimanyu anak Arjuna.
Novel dengan judul " Wisanggeni Membakar Api" ini menceritakan dengan apik gejolak yang dialami anak anak pandawa. Wisanggeni yang tidak diinginkan kelahirannya oleh sang kakek karena dalam tubuhnya mengalir darah manusia dari bapaknya, Antarejo yang memiliki kesaktian begitu hebat tetapi tak pernah menjumpai bapaknya, Antasena yang harus mendampingi si bocah api, Wisanggeni, mencari jati dirinya, dan Abimanyu yang mencari jati diri bersama para punakawan.
Dalam novel ini kita dapat menemukan kisah bagaimana Wisanggeni dua kali membakar kayangan karena amukannya, Antarejo yang dapat membunuh seorang raja naga dengan hanya menggigitnya ketika ia baru berumur dua tahun, Antasena yang dapat menemukan istana para mahluk tak kasat mata di dunia bawah laut. Novel ini juga mengisahkan bagaimana Antasena memilih jalan kematian menjadi sebatang pohon jagung dihapan Kresna, Antareja yang memilih jalan kematian menjadi debu yang menyatu dengan angin di padang kurusetra di hadapan Kresna pula.
0 komentar:
Posting Komentar